Sejarah desa
Sosial dan Ekonomi
Kegotongroyongan merupakan bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat Desa Sebarra. Hal ini terlihat saat ada warga yang mengalami musibah, di mana secara spontan masyarakat datang membantu, baik secara moril maupun materil. Tidak hanya dalam situasi musibah, semangat gotong royong juga tampak dalam kegiatan pembangunan dan pelaksanaan acara pesta, yang selalu melibatkan kebersamaan seluruh warga.

Secara global masyarakat Desa Sebarra hidup saling berdampingan dengan masyarakat lainnya
Dalam kebiasaan masyarakat Desa Sebarra keutamaan rasa saling membantu sangat dijunjung tinggi terutama ketika ada warga yang mengalami musibah. Sebagian besar penduduknya merupakan Suku Dayak, Pemeluk Agama yang terbesar adalah Pemeluk Agama Katholik dan Kristen Protestan.
Pola kehidupan masyarakat sudah mengarah pada jaman modern namun tak lepas dari Adat Istiadat yang turun temurun dari nenek moyang. Adat istiadat ini masih dipertahankan seperti Pesta Gawai Padi (Nosu Minu), pesta Pernikahan dan Pelanggaran Etika Norma Hidup dan Sanksi adat di berlakukan, maka disebut Masyarakat Adat.
Hingga kini walaupun banyak pengaruh terutama dari mudahnya informasi yang didapat dari Televisi serta Media Sosial maupun pergaulan masyarakat sehari-hari ditambah lagi dengan pengaruh-pengaruh budaya lainnya yang masuk ke Desa. Secara umum keadaan perumahan penduduk pada umumnya masih dibawah rata-rata mengingat sulitnya pengangkutan barang dari Kecamatan ke Desa terutama Masyarakat di Dusun Riam yang akses jalan belum memadai pada saat musim hujan sehingga membuat masyarakat sulit membangun infrastruktur.
Tingkat Pendidikan | Banyaknya Gedung Sekolah | Banyaknya Ruang Kelas | ||
---|---|---|---|---|
Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | |
1. PAUD | 1 | - | 1 | - |
2. Sekolah SD | 2 | - | 12 | - |
3. S L T P | - | - | - | - |
4. S L T A | - | - | - | - |
5. S M K | - | - | - | - |
6. Akademi / PT | - | - | - | - |
Dengan kondisi Desa yang Masyarakat berpenghasilan dari Perkebunan Karet Rakyat dan Perkebunan Kelapa sawit yang Harganya terus anjlok membuat Masyarakat tidak mampu menyesekolahkan anaknya serta masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sehingga masih tinggi angka pengangguran di Desa.
Desa Sebarra | Tingkat Pendidikan Penduduk Desa | ||||
---|---|---|---|---|---|
PAUD | SD | SMP | SMA | PT | |
Dusun Senunuk | 26 | 23 | 29 | 17 | 9 |
Dusun Bali | - | 29 | 43 | 14 | |
Dusun Riam | - | 11 | 5 | 3 | |
Jumlah | 26 | 23 | 69 | 65 | 26 |
