Skip to content

PSDKU Polnep Sanggau Gelar Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Sebarra, Fokus pada Inovasi Pangan dan Lingkungan

Sebarra, 25 September 2025 – Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kabupaten Sanggau sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sebarra, Kecamatan Parindu, pada Kamis, 25 September 2025. Kegiatan ini berfokus pada pelatihan dan diskusi terkait inovasi pangan dan pengelolaan lingkungan, sejalan dengan tema yang diangkat, “Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Sebarra Tahun 2025”.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan agenda registrasi dan pembukaan yang dipandu oleh Joy sebagai MC/Moderator, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan, termasuk dari Kepala Desa Sebarra, Yosep Sudirman, dan perwakilan PSDKU Polnep Kab. Sanggau, Rahman Sastrawan, S.E., M. Ak.

Inti dari PKM ini terbagi menjadi dua materi utama yang sangat relevan bagi masyarakat desa Sebarra:

  1. Manajemen Pemasaran, Dokumentasi, dan Pembagian Kuesioner (Materi pertama, 09.00-10.00 WIB) yang diisi oleh Febru & Chai Roni bersama tim, bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan manajerial dan pemasaran bagi hasil produk masyarakat.
  2. Penyusunan Laporan Keuangan dan Perhitungan Biaya Produksi (Materi kedua, 10.20-11.30 WIB) yang disampaikan oleh Rahman Sastrawan, S.E., M. Ak, fokus pada aspek akuntansi sederhana untuk membantu pelaku usaha kecil mengelola keuangan secara profesional.

Kegiatan dilanjutkan setelah ISHOMA (Istirahat) dengan Materi Ketiga yang bersifat praktik, yaitu mengenai Proses Pembuatan Dodol dan Pembuatan Pupuk Kompos/Organik pada pukul 12.30-15.00 WIB. Sesi praktik ini dibawakan oleh Yuliani Beni, S.Filh., M.Si dan Marselus Hendro, SE., MP, yang juga sejalan dengan informasi adanya pelatihan serupa untuk produk dodol sawit di desa Sebarra.

Pembuatan Dodol Sawit

Dodol sawit merupakan panganan unik yang memanfaatkan buah sawit sebagai bahan utamanya. Untuk memulai proses ini, Anda perlu menyiapkan bahan-bahan utama: buah sawit (disebut gerondol), gula merah, gula pasir, dan tepung ketan. Pastikan semua bahan tersedia dalam takaran yang sesuai sebelum masuk ke tahap pengolahan buah sawit.

Langkah pertama dalam pembuatan dodol sawit adalah merebus buah sawit (gerondol). Setelah selesai direbus, biji dari buah sawit harus dibuang. Proses selanjutnya adalah mengambil minyak sawit. Untuk mendapatkan minyaknya, buah sawit yang sudah direbus dan dibuang bijinya kemudian diperas. Minyak sawit yang telah terkumpul inilah yang akan menjadi bahan dasar utama dalam adonan dodol.

Setelah minyak sawit didapatkan, proses memasak dodol sawit dapat dimulai. Minyak sawit kemudian dimasak di atas api. Saat memasak, masukkan gula merah dan gula pasir untuk memberikan rasa manis. Anda juga dapat menambahkan daun pandan untuk aroma yang khas. Terakhir, masukkan tepung ketan dan adonan dimasak terus menerus hingga mencapai tekstur kental seperti memasak dodol pada umumnya.

Sesi ini menekankan pada upaya diversifikasi (tindakan atau proses membuat sesuatu menjadi lebih beragam atau bervariasi) produk olahan lokal dan peningkatan pengelolaan limbah/lingkungan melalui pupuk organik.

Penyerahan mesin pembuat dodok sawit kepada TP-PKK Desa Sebarra. Ketua TP-PKK desa Sebarra ibu Fransiska Aprarani memgucapkan terima kasih kepada pihak Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Untan Kab. Sanggau

Seluruh rangkaian acara ditutup pada pukul 15.45 WIB setelah sesi evaluasi dan kuesioner, menunjukkan komitmen Polnep PSDKU Sanggau untuk terus berkontribusi aktif dalam pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat di Kabupaten Sanggau.