Sejarah Desa Sebarra
Secara Historis dahulu Desa Sebarra berawal dari masyarakat Suku Pandu yang terdiri dari Kampung Bali,Senunuk,Riam dan RT Rantau Perapat serta Suku Pandu terdiri dari beberapa Kampung seperti Bali, Senunuk, Riam, Bodok, Sebotuh, Sedowai, Perontas, Nala, Empaong, Entuma, Gambir dan Bukong sebanyak 12 Kampung. Jumlah Kepala Keluarga Desa Sebarra 529 KK terdiri dari Laki-laki = 966 dan Perempuan = 881 jumlah = 1.847 Jiwa dari beberapa suku yaitu, Dayak, Melayu,Jawa, Batak dan Cina.
Lanjut
Desa SEBARRA merupakan Singkatan dari nama Senunuk,Bali,Riam dan Rantau Perapat yang diresmikan pada Tahun 1988 Berdasarkan Surat Keputusan Bupati KDH TK II Sanggau No 85a tahun 1988 Tanggal 24 Mei 1988 Pejabat Semetara oleh Y. Anes. A Pada Tahun 1989 Kepala Desa Definitif hasil pemeilihan :
Eks Kepala Desa
Terimakasih sudah memimpin
Dulunya Desa Senunuk
Dari Peralihan LURAH Ke Desa Sesuai SK Gubernur Kalbar Nomor :535 Tahun 1987 , Tentang Regroping Desa di Kalimantan Barat yang disebut Desa Pusat Pengembangan secara otomatis menjadi Kepala Desa Penyatuan sebelum Kepala Desa definitif sebagai Kepala Desa Pejabat Sementara (PJS) adalah Y.Anes.A, namun sebelum nya Y. Anes.S menjabat sebagai Kepala Desa Senunuk Gaya Lama dan Sekarang menjadi Kepala Desa gaya Baru sesuai SK Gubernur kalbar Nmor :535 Tahun 1987.
Pejabat Sekretaris Desa juga pernah di pimpin oleh Yulianus Anus pada Tahun 1989-2015 dan Wit Dina dwi Sella pada Tahun 2016 sampai sekarang Tahun 2019. Desa Sebarra jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan Parindu ( ± 6 Km ),Kabupaten Sanggau (± 19 Km),Provinsi Kalbar (±331 Km) mayoritas penduduk Desa Sebarra adalah suku Dayak, Melayu, Batak, Jawa dan Cina dan mayoritas beragama Katolik, Kristen Protestan dan Islam
Asal mula terbentuknya Desa Sebarra berasal dari Permukiman Kampung Senunuk 60 KK, Bali 100 KK, Riam 80.KK dan Rantau Perapat 22 KK dengan jumlah ± 786 jiwa.
Kepala Desa Sebarra Yosep Sudirman bersama Siron, S.Sos, M.Si